Active Income Vs Passive Income

Anas Roiyan

Anas Roiyan

Penulis

Bagikan artikel ini:

Sebagai manusia ciptaanNya, dalam siklus harian kita, saat haus, kita minum air. Ketika lapar, kita makan. Aktifitas harian kita juga, kita butuh pakaian, butuh kendaraan untuk memudahkan aktifitas, baik untuk pergi bekerja ataupun yang lainnya, termasuk kita juga butuh tempat tinggal, yaitu rumah.

 

Kalau mau dijabarkan lebih lanjut, kebutuhan-kebutuhan ini nanti akan terbagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu primer, sekunder dan tersier.

 

Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tadi, umumnya kita butuh alat transaksional, yaitu uang. Saat punya uang, kita bisa beli baju. Punya cukup banyak uang, kita bisa beli motor, dst nya.

 

Walaupun ada saja, kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak selalu terpenuhi tersebab oleh uang. Contohnya makanan, ada kalanya kita langsung memperolehnya dari alam, dari tanaman yang kita panen. Pun, kadang kalah juga kita memperolehnya dari kebaikan orang. Ada keluarga yang memberi, ada tetangga yang memberi hadiah dsb nya. Tapi umumnya, kebanyakan kita memperolehnya tersebab oleh uang, kita membeli.

 

Uang itu, dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, baik cara yang haram, seperti mencuri, maupun dengan cara yang halal, seperti bekerja. Khususnya dalam bekerja, sebagai imbal hasil pekerjaan yang telah kita lakukan, kita dikasih insentif, inilah yang kita sebut sebagai income (gaji).

 

Dalam Islam, perkara memperoleh harta dan menggunakannya untuk apa ini, akan kita pertanggung jawabkan. Maka perolehlah harta dari cara yang diridhoinya, sertakan manfaatkanlah harta tersebut untuk hal-hal yang memang bermanfaat.

 

Rasulullah SAW Bersabda: “Kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat tidak akan beranjak hingga dia ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskan? Tentang ilmunya apa yang telah diamalkan? Tentang hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan? Tentang tubuhnya untuk apa ia gunakan?” (HR.Tirmidzi)

 

Namun, umumnya kita hanya mengenal income (gaji) dalam artian yang sempit. Siapa yang bekerja, ia dapat income (gaji). Padahal ada juga orang yang tidak bekerja, dia tetap bisa dapat income (gaji). Untuk itulah kita harus mengetahui perkara income ini lebih lanjut.

 

Income itu adalah jumlah uang atau pendapatan yang diperoleh seseorang atau suatu entitas dalam periode tertentu. Ia terbagi dua secara garis besar, yaitu active income dan passive income.

 

Active income adalah gaji yang dibayarkan sesuai dengan pekerjaan yang kita selesaikan. Misalnya kita seorang karyawan dari perusahaan swasta, tiap bulan kita mendapatkan gaji, sesuai dengan tanggung jawab, posisi dan ketentuan lainnya. Dinamakan active income adalah saat kita aktif bekerja, kita dapat gaji. Namun saat kita tidak bekerja, kita tidak digaji.

 

Sedangkan passive income adalah pendapatan yang kita peroleh, walaupun kita tidak terlibat aktif dalam memperolehnya. Passive income itu pendapatan yang kita peroleh, walaupun kita tidak bekerja, walaupun kita tidak ngantor dari jam 09.00-17.00, nine to five.

 

Kenapa bisa kita tetap punya income (gaji), tapi tidak bekerja? Karena ada harta/uang yang menggantikan kita untuk bekerja.

 

Kalau active income, kita bekerja untuk dapat uang. Kalau passive income, uang bekerja untuk kita. Itulah beda kedua income ini.

 

Passive income itu bisa berupa return yang dihasilkan dari emas yang kita punya, tanah yang kita miliki, saham, reksadana, dll.

 

Orang-orang yang belum mempunya penghasilan, segeralah memikirkan bagaimana caranya agar punya active income. Bagi mereka yang sudah punya active income, segeralah pikirkan caranya mempunyai passive income. Sebab tubuh kita, kesempatan-kesempatan yang ada, itu juga terbatas. Semakin tua, semakin kita tidak kuat bekerja, kalau sudah tidak bekerja, artinya pendapatan kita menghilang.

 

Kerjaan yang sekarang kita punya, belum tentu juga akan selamanya, kemungkinan untuk dipecat atau di PHK itu masih menjadi kemungkinan yang besar bagi para karyawan, kecuali bagi mereka yang punya security jobs.

 

Passive income mungkin bisa menjadi solusi, saat tua nanti, kita berharap kita bisa tetap punya uang dari passive income yang ada, walaupun sudah tidak lagi bekerja. Tapi tentu, untuk menjadikan passive income bisa mencover finansial kita, ia perlu dibangun dalam jangka waktu yang panjang. Maka mulailah untuk menanam dan memupuk asset-asset yang menghasilkan pundi-pundi rupiah penghasil passive income.

 

 

 

Artikel Populer
Artikel Terbaru
Artikel Terkait