Syeikh Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi al-Maliki al-Hasani, adalah guru dari banyak kiai Indonesia di Mekkah sana. Ajaran dari beliau banyak dibawa oleh para muridnya ke Indonesia, termasuk ke Inderalaya Ogan Ilir.
Dalam kitabnya “Mafahim Yajibu an Tushahhah”, beliau menukil sebuah cerita yang banyak diriwayatkan oleh ahli hadits. Cerita ini sebenarnya cukup masyhur (populer), tentang mimpinya Abbas bin Abdul Muthalib yang betemu dengan Abu Lahab, setelah Abu Lahab mati.
Di dalam mimpi itu Abu Lahab memberitakan bahwa dia dalam kondisi tidak enak, disiksa. Wajar saja, jaminan Abu Lahab disiksa sudah “turun” justru sejak Abu Lahab masih hidup. Itulah isi dari QS. al-Lahab:
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
وَّامْرَاَتُهٗۗ حَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍࣖ
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka),
(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipinta”. (QS. al-Lahab: 1-5)
Tetapi anehnya, setiap hari senin siksaan yang didapat Abu Lahab ini mendapatkan keringanan. Sebabnya adalah karena dia dahulu pernah membebaskan budaknya yang bernama Tsuwaibah, atas dasar “gembira” dengan kelahiran bayi yang diberi nama Muhammad, yang sebenarnya adalah keponakannya sendiri.
Kata para ulama, jika memang benar mimpi ini, maka berkah bahagia dengan lahirnya nabi Muhammad SAW itu sampai juga walaupun kepada non muslim, maka apalagi kepada orang-orang yang beriman dan wafat dalam iman kepada Allah SWT dan kepada Rasulullah SAW, keberkahanya akan berlipat-lipat, baik di dunia maupun akhirat.
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad
Wa ‘ala ali sayyidina Muhammad ♥️