Kalau pesen Kanjeng Nabi: “Pilihlah yang bagus agamanya, maka kamu akan untung”

“Sungguh, keserasian/kesepadanan dan kesesuaian antara sepasang ruh itulah yang menjadi faktor terkuat dalam mencintai, setiap orang akan berlari berpadu dengan apa yg serasih, sepadan dan sesuai dengan ruhnya”.

Mungkin inilah pembelajaran cinta secara “diam-diam” dan “terhormat” yang harus diikuti jejaknya, bahkan sampai terbawa mimpi.

Al-hub/cinta itu, kata Syaikh Ramadhan Al-Buthy, seperti rasa lapar yang hadir begitu saja secara alami, ia bersifat infia’ly (diluar kehendak manusia) dan fithry (fitrah).